Pages

Selasa, 03 Oktober 2017

Jaringan Dewasa

Jaringan Dewasa 


Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti membelah. Jaringan ini juga disebut jaringan permanen karena telah mengalami diferensiasi dan spesialisasi fungsi dari sel-sel hasil pembelahan jaringan meristem. Jaringan dewasa meliputi jaringan pelindung (epidermis dan jaringan gabus), jaringan dasar (parenkim), jaringan penguat (kolenkim dan sklerenkim), dan jaringan pengangkut (xilem dan floem).


Berikut adalah sifat-sifat dari jaringan dewasa:
  1. Sel-selnya sudah tidak mengalami pembelahan, tetapi telah berdiferensiasi sehingga membentuk jaringan yang kompleks dan saling mendukung.
  2. Ukuran sel yang relatif lebih besar dibandingkan sel-sel pada jaringan meristem.
  3. Plasma sel sedikit karena ukuran vakuola besar.
  4. Terdapat ruang antarsel.

1. Jaringan Epidermis

Jaringan epidermis adalah jaringan terluar pada organ-organ tumbuhan seperti akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji. Fungsi jaringan epidermis adalah sebagai penutup permukaan tumbuhan dan sebagai pelindung organ tumbuhan.
Berikut adalah ciri-ciri jaringan epidermis:
  1. Terdiri dari satu lapis yang tersusun atas sel-sel hidup dan tersusun rapat sehingga tidak ada ruang antarsel.
  2. Bentuk, ukuran, dan susunannya beragam. Namun umumnya berbentuk persegi panjang.
  3. Tidak memiliki klorofil. Kecuali pada epidermis tumbuhan paku.
  4. Dinding sel jaringan epidermis bagian luar yang berbatasan dengan udara mengalami penebalan, namun dinding sel epidermis bagian dalam yang berbatasan dengan jaringan lain tetap tipis.
  5. Dapat mengalami modifikasi membentuk derivat jaringan epidermis. Seperti:
    1. Stomata (mulut daun). Berfungsi sebagai akses keluar masuk oksigen dan karbon dioksida.
    2. Trikomata (rambut-rambut). Berfungsi sebagai pelindung pada hampir seluruh permukaan tumbuhan.
    3. Spina (duri). Terdapat pada beberapa jenis tumbuhan seperti mawar dan bunga kertas.
    4. Velamen. Sering disebut epidermis ganda. Terdapat pada akar gantung.
    5. Sel kipas. Terdapat pada bagian atas permukaan daun beberapa jenis tumbuhan. Fungsinya untuk mengurangi penguapan.
    6. Sel kersik yang menyebabkan permukaan batang tumbuhan menjadi keras. Contohnya pada tumbuhan tebu.

2. Jaringan Parenkim

Jaringan parenkim adalah jaringan dasar yang ditemukan pada hampir semua organ tumbuhan. Jaringan parenkim terbentuk dari sel-sel hidup dengan struktur morfologis dan siologis yang bervariasi.
Ciri-ciri jaringan parenkim adalah:
  1. Sel-selnya berukuran besar dan berdinding tipis. Umumnya berbentuk segi enam.
  2. Vakuola berukuran besar dan memiliki banyak vakuola.
  3. Letak inti sel mendekati dasar sel.
  4. Mampu bersifat embrional dan meristematik. Sehingga dapat membelah diri.
  5. Susunannya renggang sehingga banyak ruang antarsel.
Berdasarkan fungsinya, jaringan parenkim dibedakan menjadi:
  1. Parenkim asimilasi (klorenkim), mengandung klorofil dan berfungsi untuk fotosintesis.
  2. Parenkim penimbun, menyimpan cadangan makanan.
  3. Parenkim air, mampu menyimpan air.
  4. Parenkim udara (aerenkim), menyimpan udara karena mempunyai ruang antarsel yang besar.
  5. Parenkim pengangkut, terdapat di sekitar xylem dan floem untuk mengangkut air, unsur hara, serta zat-zat hasil fotosintesis.
  6. Parenkim penutup luka, memiliki kemampuan regenerasi dengan cara berubah menjadi sifat meristematik sehingga dapat membentuk jaringan parenkim yang baru.

3. Jaringan Penyokong

Jaringan penyokong adalah jaringan yang berfungsi memberikan kekuatan bagi tumbuhan agar dapat berdiri dengan kokoh. Sel-selnya kuat, tebal, dan telah mengalami spesialisasi. Selain untuk memperkuat, jaringan ini juga berfungsi sebagai pelindung biji dan berkas vaskuler. Jaringan ini terdiri atas jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim.
1) Jaringan Kolenkim
  1. Sel mengalami penebalan pada bagian sudut.
  2. Penebalan berupa selulosa.
  3. Berupa sel hidup.
  4. Umumnya berkelompok membentuk untaian atau silinder.
  5. Terletak pada bagian terluar batang dan urat daun.
2) Jaringan Sklerenkim
  1. Seluruh bagian dinding sel mengalami penebalan.
  2. Penebalan berupa lignin.
  3. Berupa sel mati.
  4. Umumnya ditemui pada organ tumbuhan yang tidak lagi mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
  5. Terletak pada korteks, perisikel, di antara xilem dan floem.
  6. Terdiri dari dua macam: berbentuk serat (rami) dan sklereid (kulit kacang).

4. Jaringan Pengangkut

Jaringan pengangkut adalah jaringan yang bertugas mengangkut zat-zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Jaringan pengangkut juga disebut berkas vaskuler (berkas vaskuler). Terdiri dari dua jaringan yaitu xylem (pembuluh kayu) dan floem (pembuluh kulit kayu).
1) Xylem
Terdapat pada bagian kayu tanaman, berfungsi menyalurkan air dari akar menuju bagian atas tanaman. Xylem ada dua macam, yaitu trakea dan trakeid. Xilem tersusun atas:
  1. Unsur trakeal, terdiri dari trakea (sel-sel berbentuk tabung) dan trakeid (sel-selnya panjang dengan lubang pada dinding selnya).
  2. Serabut xylem, terdiri atas sel panjang dengan ujung meruncing.
  3. Parenkim kayu, berisi zat seperti cadangan makanan, tanin, dan kristal.
2) Floem
Terdapat pada kulit kayu, berfungsi menyalurkan zat makanan ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Floem tersusun atas:
  1. Buluh tapis, berbentuk tabung dengan ujung berlubang.
  2. Sel pengiring, berbentuk silinder dengan plasma yang pekat.
  3. Serabut floem, berbentuk panjang dengan ujung berimpit dan dindingnya tebal.
  4. Parenkim floem, selnya hidup, memiliki dinding primer dengan lubang kecil yang disebut noktah. Parenkim floem berisi tepung, damar, atau kristal.
3) Tipe Ikatan Pembuluh Angkut
  1. Ikatan pembuluh kolateral. Terbentuk dari xylem dan floem yang letaknya bersebelahan dalam satu jari-jari yang sama.
  2. Ikatan pembuluh konsentris. Terdiri atas xylem dan floem yang membentuk cincin silindris.
  3. Ikatan pembuluh tipe bikolateral. Xylem diapit oleh floem luar dan floem dalam.
  4. Ikatan pembuluh tipe radial. Xylem dan floem bersebelahan pada jari-jari yang berbeda.

5. Jaringan Gabus

Jaringan gabus adalah jaringan yang berfungsi untuk melindungi jaringan lain agar tidak kehilangan banyak air. Maka dari itu, jaringan gabus bersifat kedap air.




0 komentar:

Posting Komentar