This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Pages

Kamis, 12 Oktober 2017

Dampak Penggunaan Zat Aditif Bagi Kesehatan

Dampak Penggunaan Zat Aditif Bagi Kesehatan 

Hasil gambar untuk dampak bagi kesehatan pemakaian zat adiktif lengkap

Berikut ini sekilas efek atau dampak yang dapat ditimbulkan karena penyalahgunaan zat-zat adiktif pada umumnya.
1. Dampak Penyalahgunaan minuman alkohol. Alkohol dalam minuman keras dapat menyebabkan gangguan jantung dan otot saraf,  mengganggu metabolisme tubuh, membuat janis menjadi catat, impoten serta gangguan seks lainya.
2. Efek penyalahgunaan ganja. Zat kandungan dalam ganja yang berbahaya dapat menyebabkan imun atau daya tahan tubuh berkurang dan melemah sehigga mudah terserang penyakit dan infeksi, dalam waktu yang sama juga memperburuk aliran darah koroner.
3. Efek penyalahgunaan kokain. Zat adiktif kokain jika dikonsumsi dalam jangka panjang dapat menyebabkan kekurangan sel darah putih atau anemia sehingga dapat membuat badan kurus kering. Selain itu kokain menimbulkan peforesi sekat hidung (ulkus) dan aritma pada jantung.
4. Efek penyalahgunaan opiat/opioda. Zat opioda atau opiat yang masuk  ke dalam badan manusia dapat menganggu menstruasi pada perempuan serta impotensi dan konstipasi kronik pada pria/laki-laki.
5. Efek penyalahgunaan inhalasia. Inhalasia memiliki dampak buruk bagi kesehatan seperti gangguan fungsi jantung, otak dan lever.
6. Efek penyalahgunaan zat adiktif bukan obat. Dalam kehidupan sehari-hari sering kita temui benda-benda yang disalahgunakan oleh banyak orang untuk mendapatkan efek tertentu yang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan.

https://www.google.co.id/search?q=dampak+bagi+kesehatan+pemakaian+zat+adiktif+lengkap&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwiY4Mj-3ezWAhXDm5QKHYvkDvcQ_AUICygC&biw=1600&bih=794#imgrc=uTNl_lyD1QNUTM:

Jenis Jenis Zat Aditif

            Jenis Jenis Zat Aditif

ZAT ADIKTIF

Zat adiktif adalah zat-zat kimia yang dapat menimbulkan kecanduan atau ketagihan (adiksi) pada pemakainya.  Berikut ini merupakan  jenis-jenis zat adiktif yaitu :

A. Narkoba
Macam-macam narkoba antara lain :

1. Candu/Opium

Candu disebut juga opium bersal dari tumbuhan Papaver somniverum. Candu digunakan untuk menghasilkan morfin, heroin dan kafein.

Pengertian dan Contoh Zat Adiktif dan Psikotropika
Source: Google Images

2. Coca
Coca berasal jenis tumbuhan yaitu Erythroxylum coca / lomarch yang daunnya dikeringkan kemudian  diolah. Hasilnya, berupa serbuk putih yang tidak berbau yang disebut kokain dan digunakan dengan cara dihisap.

3. Ganja
Ganja dihasilkan dari tanaman Cannabis sativa yang dikeringkan dan memberikan efek menimbulkan situasi seperti bermimpi dan memberikan perasaan nyaman dan gembira. Efek samping pemakaian ganja yaitu bicara tidak karuan, daya komunikasi dan mobilitas menurun, gejala rasa takut, malas dan pusing.


B. Minuman Keras
Minuman keras mengandung alkohol yang disebut ethanol. Alkohol murni berupa zat cair, tidak berwarna, dan baunya segar. Alkohol dapat dihasilkan dari proses peragian madu, gula, sari buah atau umbi-umbian. Pengaruh peningkatan kadar alkohol dalam darah akan menyebabkan orang mabuk, tetapi setelah mengalami penurunan orang tersebut menjadi depresi. Minuman keras dikelompokkan menjadi:

1. Golongan A
Minuman keras dengan kadar alkohol 1-5%. Contoh : bir.

2. Golongan B
Minuman keras dengan kadar alkohol 5-20%. Contoh : anggur dan wiski.

3. Golongan C
Minuman keras dengan kadar alkohol 20-55%. Contoh : arak, brandy, dan wine


C. Zat Adiktif Lain

1. Inhalasin
Berasal dari larutan-larutan yang mudah menguap seperti cat semprot, hairspray, lem, dan pengharum ruangan. Dapat pula berasal dari gas seperti gas nitrous oksida (gas ketawa) dan zat anestesi (pembius) contohnya: eter dan kloroform. Penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan pusing yang tidak tertahankan hingga pingsan.

2. Nikotin
Nikotin terkandung dalam tembakau yang kemudian dibuat menjadi rokok. Rokok dapat menyebabkan penyakit bronkitis, emfisema, infeksi tenggorokan, dan noda nikotin pada gigi. Berikut ini beberapa zat kimia berbahaya bagi tubuh yang terkandung didalam rokok :

Pengertian dan Contoh Zat Adiktif dan Psikotropika


3. Kafein
Kafein terkandung dalam teh atau kopi dalam kadar yang rendah. Kafein berkhasiat menstimulasi susunan syaraf pusat dengan efek menghilangkan rasa lapar, letih, dan mengantuk. Konsumsi yang berlebihan dapat menyebabkan kecanduan, gagal ginjal dan jantung berkerja melampaui batas karena selalu dipicu.

Pengertian dan Contoh Zat Adiktif dan Psikotropika
Source: Google Images


PSIKOTROPIKA

Psikotropika adalah zat atau obat yang dapat mempengaruhi aktivitas mental dan perilaku biasa yang digunakan untuk mengatasi berbagai gangguan kejiwaan. Psikotropika berpotensi menyebabkan sindrom ketergantungan (adiksi). Psikotropika digolongkan menjadi empat, yaitu:

1. Golongan I
Mempunyai potensi sangat kuat dalam menyebabkan ketergantungan dan dinyatakan sebagai bahan terlarang. Contoh : ekstasi.

2. Golongan II
Mempunyai potensi yang kuat dalam menyebabkan ketergantungan. Contoh : fleksiklidine (PCP).

3. Golongan III
Mempunyai potensi sedang dalam menyebabkan sindrom ketergantungan. Contoh : flunitra-zepam, megadon, dan rophinol.

4. Golongan IV
Mempunyai potensi ringan dalam menyebabkan sindrom ketergantungan. Contoh : alprazoma (xanax), bromazepam (lexotan), diazepam (valium), estazolam (esilgan), dan frisium.


Berikut ini merupakan jenis-jenis psikotropika :

Stimulan (obat perangsang)
Stimulan merupakan golongan obat-obatan yang sangat efektif dalam memberikan rangsangan terhadap otak dan sistem saraf. Contoh stimulan:


Amfetamin (Ekstasi)
Obat ini digunakan untuk memberikan efek gembira (euforia), menghilangkan rasa letih, lapar dan kantuk, meningkatkan daya tahan dan kewaspadaan serta sebagai doping untuk meningkatkan prestasi diatas kemampuan normal. Pemakaian berlebihan mengakibatkan halusinasi, kekacauan pikiran, perilaku ganas, serangan jantung dan stroke.


Barbital
Barbital merupakan sejenis obat penenang yang digunakan untuk membantu segera tidur, mengahalau kecemasan, ketegangan dan frustrasi. Pemakaian berlebihan apalagi jika dicampur alkohol akan mengakibatkan koma bahkan kematian.

Depresan
Depresan merupakan golongan obat-obatan yang dapat mengakibatkan turunnya tingkat kesadaran karena memperlambat aktivitas sistem saraf pusat sehingga disebut juga obat penenang. Contoh depresan:


Morfin
Morfin dihasilkan dari getah tumbuhan Papaver somniferum, berguna untuk menghilangkan/mengurangi rasa sakit, memberikan perasaan nyaman atau gembira, dan mengurangi perasaan cemas atau gelisah.


Halusinogen
Halusinogen merupakan golongan obat-obatan yang menyebabkan timbulnya halusinasi (khayalan). Contoh :


Kokain
Kokain merupakan sejenis obat perangsang yang lebih kuat daripada amfetamin, obat ini dihasilkan dari daun koka (Erythroxylon coca). Efek samping dari pemakaian obat ini yaitu memicu jantung , menghambat perasaan lapar, meningkatkan tekanan darah, menurunkan kebutuhan tidur dan menurunkan perasaan letih. Pemakaian berlebihan mengakibatkan halusinasi, kerusakan selaput lendir hidung atau tenggorokan, kerusakan urat saraf, perasaan gugup, perasaan takut dan perilaku ganas. Dalam dunia medis, kokain digunakan untuk anestesi (pembiusan) lokal.
  

LCD (Lysergic Acid Diethylamid)
LCD merupakan sejenis obat-obatan yang menyebabkan timbulnya halusinasi (khayalan). Digunakan untuk mengobati sakit kepala (migrain) dan mengurangi pendarahan setelah melahirkan. Efek samping dari pemakaian obat ini mengakibatkan penyakit ayan, gila, kanker darah dan membangkitkan kecenderungan bunuh diri.


http://www.gudangbiologi.com/2015/09/pengertian-dan-contoh-zat-adiktif-dan-psikotropika.html

Zat Pengelmusi

Zat Pengelmusi 

Hasil gambar untuk zat aditif pengemulsi lengkap
  • Pengemulsi (emulsifier)
Emulsifier adalah zat yang dapat mempertahankan dispersi lemak dalam air dan sebaliknya. Pada mayonaise bila tidak ada emulsifier, maka lemak akan terpisah dari airnya. Contoh emulsifier yaitu lesitin pada kuning telur, gom arab dan gliserin.
Selain itu terdapat pula macam-macam bahan tambahan makanan, seperti:
  1. antioksidan, seperti butil hidroksi anisol (BHA), butil hidroksi toluena (BHT), tokoferol (vitamin E)
  2. pengikat logam
  3. pemutih, seperti hidrogen peroksida, oksida klor, benzoil peroksida, natrium hipoklorit
  4. pengatur keasaman, seperti aluminium amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat
  5. zat gizi
  6. anti gumpal, seperti aluminium silikat, kalsium silikat, magnesium karbonat, magnesium oksida

Zat aditif Pengental

Zat Aditif Pengental 

Pengental yaitu bahan tambahan yang digunakan untuk menstabilkan, memekatkan atau mengentalkan makanan yang dicampurkan dengan air, sehingga membentuk kekentalan tertentu. Contoh pengental adalah pati, gelatin, dan gum (agar, alginat, karagenan).


video diatas adalah salah satu percobaan

Gambar terkait

zat aditif pemberi aroma

Zat Aditif Pemberi Aroma 
Hasil gambar untuk zat aditif pemberi aroma
Pemberi aroma adalah zat yang dapat memberikan aroma tertentu pada makanan atau minuman, sehingga dapat membangkitkan selera konsumen. Penambahan zat pemberi aroma menyebabkan makanan memiliki daya tarik untuk dinikmati. Zat pemberi aroma yang berasal dari bahan segar atau ekstrak dari bahan alami, misalnya minyak atsiri dan vanili. Pemberi aroma yang merupakan senyawa sintetik, misalnya: amil asetat mempunyai cita rasa seperti pisang ambon, amil kaproat (aroma apel), etil butirat (aroma nanas), vanilin (aroma vanili), dan metil antranilat (aroma buah anggur). Jeli merupakan salah satu contoh makanan yang menggunakan zat pemberi aroma.

Zat Adiktid(Penyadap)

Zat Adiktiktf Penyedap



1. Penyedap Rasa Alami

Bahan penyedap dari bahan alami selalu terdapat di dalam setiap makanan. Jenis bahan penyedap ini banyak sekali.

Biasanya bahan-bahan ini dicampurkan bersama-sama sebagai bumbu makanan, beberapa di antaranya terdapat pada gambar di bawah ini.
Macam-macam Jenis Bahan Penyedap Rasa Alami dan Buatan pada Makanan
Gambar: Contoh Bahan Penyedap Rasa Alami

a. Bawang merupakan pemberi rasa sedap alami yang paling banyak digunakan.

b. Merica memberi aroma segar dan rasa pedas yang khas.

c. Terasi merupakan zat cita rasa alami yang dihasilkan dari bubuk ikan dan udang kecil yang dibumbui sedemikian rupa sehingga memberi rasa sedap yang khas.

d. Daun salam memberi rasa sedap pada makanan.

e. Jahe memberi aroma harum dan rasa pedas khas jahe.

f. Cabai memberi rasa sedap dan pedas pada setiap masakan.

g. Daun pandan memberi rasa dan aroma sedap dan wangi pada makanan.

h. Kayu manis, selain memberi rasa manis dan mengawetkan juga memberi aroma harum khas kayu manis.

2. Penyedap Rasa Buatan

Penyedap buatan yang paling banyak digunakan dalam makanan adalah vetsin atau monosodium glutamat (MSG) yang sering juga disebut sebagai micin. MSG tidak berbau dan rasanya merupakan campuran rasa manis dan asin yang gurih.

Mengonsumsi MSG secara berlebihan akan menyebabkan timbulnya gejala-gejala yang dikenal sebagai Chinese Restaurant Syndrome.

Tanda-tandanya antara lain berupa munculnya berbagai keluhan seperti pusing kepala, sesak napas, wajah berkeringat, kesemutan pada bagian leher, rahang, dan punggung.

http://www.guruipa.com/2016/01/macam-macam-jenis-bahan-penyedap-rasa-alami-dan-buatan-pada-makanan.html#

Zat Aditif Pengawet

Zat Aditif Pengawet 

Bahan Pengawet

Hasil gambar untuk zat aditif pengawet
Makanan yang kita temui di pasaran kebanyakan tidak mempunyai tingkat keawetan yang cukup baik, karena diakibatkan oleh bakteri dan juga jamur yang akan merubahnya menjadi makanan basi. Oleh karena itu diperlukan solusi guna membuat makanan menjadi lebih awet dan mempunyai daya tahan yang cukup lama. Proses pengawetan dilakukan hanya berdasarkan pada suatu prinsip untuk memerangi mikroorganisme-mikroorganisme yang menyebabkan pembusukan, sehingga mikroorganisme bisa dicegah proses pertumbuhan dan perkembangannya.
Seiring dengan berjalannya waktu dan adanya suatu perkembangan pada ilmu pengetahuan, maka bisa ditemukan bermacam-macam cara untuk melakukan pengawetan bahan makanan, yakni sebagai berikut :
  • Pengeringan
Proses pengeringan bisa dilakukan melalui suatu cara yakni pada proses penjemuran atau pun pada proses pemanasan sehingga kadar air yang terkandung dalam makanan akan hilang. Misalnya pada makanan seperti dendeng dan juga ikan kering dilakukan proses pengeringan. 
  • Pendinginan Atau Pembekuan
Proses pembekuan akan mengakibatkan kadar air yang ada menjadi membeku sehingga macam-macam bakteri yang ada tidak bisa melakukan perkembangan dan pertumbuhan. Selain itu bisa digunakan untuk menghambat suatu proses metabolisme pada suatu bakteri. Misalnya seperti halnya pada bahan makanan daging dan juga ikan beku.
  • Pengalengan
Proses ini melewati suatu tahap pemanasan dan selanjutnya akan dilakukan suatu proses pengemasan dengan metode yang sangat tepat yakni menutupnya dengan sangat rapat di dalam kaleng dalam keadaan sangat steril sehingga tidak ada bakteri yang akan masuk. Misalnya seperti pada berbagai macam buah-buahan yang dikalengkan dan juga susu.
Sinar ultraviolet atau pun sinar gamma yang bisa digunakan untuk mematikan dan juga melakukan penghambatan terhadap pertumbuhan dan juga perkembangan suatu bakteri tanpa melalui proses perusakan pada bahan makanan itu sendiri. Misalnya seperti perlakuan pada kentang dan juga udang.