Definisi
Apa itu asma?
- Exercise-induced asthma
- Asma nocturnal (malam hari)
- Occupational asthma
- Cough-variant asthma
- Asma alergi
Kenapa asma tidak boleh dianggap sepele?
- Asma adalah salah satu penyakit tidak menular yang paling utama. Ini adalah penyakit kronis pada saluran pernapasan dari paru-paru yang meradang dan membuatnya menyempit.
- Sekitar 235 juta orang saat ini menderita asma. Ini adalah penyakit umum di antara anak-anak.
- Asma memiliki tingkat kematian yang relatif rendah dibandingkan dengan penyakit kronis lainnya tetapi kebanyakan kematian terkait asma terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah termasuk Indonesia.
- Obat tidak bisa mengobati, tetapi hanya mengontrol asma.
Penyebab dan Faktor Risiko
Apa penyebab asma?
- Kecenderungan untuk mengembangkan alergi, yang disebut atopi (AT-o-pe)
- Orangtua yang memiliki asma
- Infeksi saluran pernapasan tertentu selama masa kanak-kanak (ISPA)
- Kontak dengan beberapa alergen udara atau paparan ke beberapa infeksi virus pada masa bayi atau pada anak-anak usia dini ketika sistem kekebalan tubuh berkembang
- Alergen dari debu, bulu binatang, kecoa, jamur, dan serbuk sari dari pohon, rumput, dan bunga
- Iritan seperti asap rokok, polusi udara, bahan kimia atau debu di tempat kerja, senyawa dalam produk dekorasi rumah, dan semprotan (seperti hairspray)
- Obat-obatan seperti aspirin atau obat anti-inflamasi nonsteroid lain dan nonselektif beta-blocker
- Sulfit dalam makanan dan minuman
- Infeksi virus pernapasan bagian atas, seperti pilek
- Aktivitas fisik, termasuk olahraga
Siapa yang berisiko terkena asma?
- Memiliki infeksi pernapasan (risiko tertinggi)
- Memiliki alergi, eksim (kondisi alergi pada kulit)
- Orangtua memiliki asma
Tanda-tanda & gejala
Apa saja ciri dan gejala asma?
- Batuk. Batuk asma sering lebih buruk pada malam hari atau pagi, sehingga sulit untuk tidur.
- Mengi. Mengi adalah suara siulan yang melengking yang muncul ketika Anda bernapas.
- Dada sesak. Ini mungkin terasa seperti ada sesuatu menekan dada Anda.
- Sesak napas. Beberapa orang yang memiliki asma mengatakan mereka tidak bisa bernapas atau mereka merasa kehabisan napas. Anda mungkin merasa seperti Anda tidak bisa menghembuskan udara dari paru-paru Anda.
Diagnosis
Bagaimana cara mendiagnosis asma?
- Riwayat medis dan keluarga. Dokter Anda mungkin bertanya tentang riwayat keluarga Anda terhadap asma dan alergi. Dia juga mungkin bertanya apakah Anda memiliki gejala asma dan kapan dan seberapa sering mereka terjadi. Biarkan dokter Anda tahu apakah gejala Anda tampaknya terjadi hanya selama waktu tertentu atau di tempat-tempat tertentu saja, atau jika gejala memburuk di malam hari. Dokter Anda mungkin juga bertanya tentang kondisi kesehatan terkait yang dapat mengganggu perawatan asma.
- Pemeriksaan fisik. Dokter akan mendengarkan pernapasan Anda dan mencari tanda-tanda asma atau alergi.
- Tes fungsi paru. Dokter Anda akan menggunakan tes yang disebut spirometri untuk memeriksa bagaimana paru-paru Anda bekerja. Tes ini mengukur berapa banyak udara yang dapat Anda hirup dan embuskan. Tes ini juga mengukur seberapa cepat Anda dapat meniup udara keluar.
- Tes alergi untuk mengetahui alergen yang mempengaruhi Anda, jika ada.
- Tes untuk mengukur seberapa sensitif saluran pernapasan Anda. Ini disebut tes bronkus. Menggunakan spirometri, tes ini berulang kali mengukur fungsi paru-paru Anda selama aktivitas fisik atau setelah Anda menerima peningkatan dosis udara dingin atau kimia khusus untuk dihirup.
- Sebuah tes untuk menunjukkan apakah Anda memiliki kondisi lain dengan gejala yang sama seperti asma, seperti penyakit refluks, disfungsi pita suara, atau apnea tidur.
- Rontgen dada atau EKG (electrocardiogram). Tes ini akan membantu mengetahui apakah benda asing atau penyakit lainnya dapat menyebabkan gejala Anda.
Obat & Pengobatan
Apa obat asma yang sering digunakan?
- Obat kontrol jangka panjang: Kebanyakan orang yang menderita asma harus minum obat kontrol jangka panjang setiap hari untuk membantu mencegah gejala. Obat-obatan jangka panjang adalah yang paling efektif mengurangi peradangan saluran napas, dan membantu mencegah gejala. Obat-obatan ini termasuk: kortikosteroid inhalasi, Cromolyn, Omalizumab (anti-IgE). Jika Anda memiliki asma yang parah, Anda mungkin harus menggunakan pil kortikosteroid atau cair untuk jangka pendek agar asma Anda tetap terkontrol.
- Obat pereda instan: Semua orang yang memiliki asma memerlukan obat-obatan ini untuk membantu meringankan gejala asma yang mungkin kambuh. Inhalasi short-acting beta2-agonis (Albuterol, pirbuterol, levalbuterol atau bitolterol) adalah pilihan pertama untuk bantuan cepat. Obat-obatan lain adalah Ipratropium (antikolinergik), Prednisone, prednisolon (steroid oral). Anda harus menggunakan obat pereda cepat ketika Anda gejala asma baru mulai muncul. Jika Anda menggunakan obat ini lebih dari 2 hari seminggu, bicarakan dengan dokter Anda tentang kontrol asma Anda. Anda mungkin perlu untuk membuat perubahan rencana tindakan asma Anda.
Perawatan darurat
- Obat-obatan tidak menghilangkan serangan asma
- Peak flow Anda kurang dari setengah dari angka peak flow terbaik Anda
- Anda memiliki kesulitan berjalan dan berbicara karena kehabisan napas
- Bibir atau kuku Anda kebiruan.
Komplikasi apa yang mungkin terjadi akibat asma?
- Kelelahan
- Tidak bisa beraktivitas secara optimal
- Masalah psikologis termasuk stres, kecemasan dan depresi
- Pneumonia (infeksi paru-paru)
- Rusaknya paru-paru sebagian atau keseluruhan
- Kegagalan pernapasan, di mana kadar oksigen dalam darah menjadi sangat rendah, atau kadar karbon dioksida menjadi sangat tinggi
- Status asmatikus (serangan asma berat yang tidak merespon pengobatan)
Bagaimana saya bisa mengontrol asma saya?
- Bekerja sama dengan dokter Anda untuk mengobati kondisi lain yang dapat mengganggu perawatan asma
- Menghindari hal-hal yang memperburuk kondisi asma Anda (pemicu asma). Namun, salah satu pemicu yang tidak perlu Anda hindari adalah aktivitas fisik. Aktivitas fisik adalah bagian penting dari gaya hidup sehat. Bicarakan dengan dokter Anda tentang obat-obatan yang dapat membantu Anda tetap aktif.
- Bekerja sama dengan perawatan kesehatan lainnya untuk membuat dan mengikuti rencana tindakan asma
- Pelajari cara menggunakan obat dengan benar
- Mencatat gejala asma Anda sebagai cara untuk melacak seberapa baik asma Anda terkontrol
- Anda juga harus melakukan vaksin flu setiap tahun